11 September, 2024
Tim Pelaksana Universitas Dharma AUB Surakarta dalam Pemberdayaan Mitra Usaha Penggiat Anggur Organik dan Pengolahan Produk Turunan Anggur di Kota Surakarta
Pada hari kamis tanggal 29 Agustus 2024 bertempat di Perum Mojosongo Kelurahan Mojosongo Kecamatan Jebres Kota Surakarta dilaksanakan sosialisasi dan pelatihan Program Pemberdayaan Berbasis Kewirausahaan yang berjudul Pemberdayaan Mitra Usaha Pegiat Anggur Organik dan Pengolahan Produk Turunan Anggur di Kota Surakarta. Tim pelaksana dalam kegiatan ini adalah I Gusti Putu Diva Awatara, Tri Widianto dan BRM Suryo Triono dari Universitas Dharma AUB Surakarta serta Prabang Setyono dari Universitas Sebelas Maret. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah pegiat anggur yang selama ini concern dan membudidayakan tanaman anggur. Kegiatan ini sebagai tindak lanjut kerjasama antara Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Surakarta dengan Universitas Dharma AUB Surakarta dengan mitra sasaran adalah Point Farm yang diketuai oleh Willy Kurniawan S.Sn. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kabid Ketahanan Pangan Kota Surakarta Ibu Tanti Budi Mulyani dan Perwakilan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta
Latar belakang dari kegiatan ini adalah belum optimalnya budidaya tanaman anggur di Kota Solo yang memiliki potensi besar untuk dikembangan. Selama ini kendala yang dihadapi dalam pegiat anggur di kota Surakarta terkait produksi yaitu kuantitas rendah, mudah terserang jamur selain itu produk turunan anggur selama ini belum mampu diproduksi secara maksimal. Belum optimalnya budidaya dan pengolahan anggur di Kota Solo dapat dicarikan solusinya dengan melibatkan berbagai pihak akademisi, pemerintah daerah, mitra sasaran dalam kegiatan ini adalah point farm.
Permasalahan budidaya anggur di Kota Solo selama ini kondisi lahan sempit, sehingga jika tidak ada tanaman membuat tempat hunian baru terasa panas dan nyaman untuk ditempati. Kondisi pemukiman mendorong penghuni membutuhkan kegiatan yang mengarah ke ekonomi produktif. Tingginya pembangunan perumahan menyebabkan kondisi lingkungan terasa panas di musim kemarau karena tidak ada tanaman sehingga diperlukan penanaman tanaman bernilai ekonomi tinggi berupa budidaya anggur.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peningkatan industri anggur dan mampu mendorong potensi produk anggur serta terwujudnya kemitraan dengan pemangku kepentingan industri anggur di Kota Surakarta bahkan Nasional. Hal ini mendukung dilakukan pemberdayaan masyarakat berbasis anggur yang berdaya saing dan inovasi pemanfaatan produk turunan anggur.
Hari kamis tanggal 5 September 2024 bertempat di Kantor Kelurahan Sumber Kecamatan Bajrasari Kota Surakarta dilaksanakan pelatihan pengolahan produk turunan anggur. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Surakarta Ir. Eko Nugroho Isbandijarso, MSi dan Kabid Ketahanan Pangan Ibu Tanti Budi Mulyani, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kota Surakarta, Perwakilan Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta, Arifa Umiati Lurah Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta, para pegiat anggur dari perwakilan Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Tani (KT) dari 5 Kecamatan di Kota Surakarta diantarnya KWT Kusuma Mulya, KT Sindoro 3 Baluwarti, KWT Sumber Lestari, KT Sumber Martani, KT Sumber Makmur; Ketua LPMK; Ketua PKK; Ketua RW dan RW di Kelurahan Sumber Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.
Tim pelaksana dalam kegiatan pemberdayaan berbasis kewirausahaan ini adalah I Gusti Putu Diva Awatara, Tri Widianto dan BRM Suryo Triono dari Universitas Dharma AUB Surakarta serta Prabang Setyono dari Universitas Sebelas Maret. Kegiatan ini juga menghadirkan Muji Rahayu dari Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret berbagi ilmu dalam pelatihan pengolahan produk tanaman anggur. Permasalahan yang terjadi dalam pengolahan produk turunan anggur di kota Surakarta karena kapasitas produksi belum maksimal, selama ini memproduksi nastar dan selai anggur. Potensi produksi hasil olahan anggur sangat besar untuk dibuat syrup anggur. Saat ini sudah memproduski syrup anggur sebanyak 100 liter/bulan. Permasalahan pemasaran selama ini penjualan produk hanya terjual pada saat hari-hari besar (Idul Fitri, Natal dan Imlek). Produk yang dihasilkan oleh mitra sasaran adalah produk unggulan dimana belum banyak yang membuat bisnis Anggur dari budidaya hingga produk olahan, atau produksi dari hulu ke hilir.
Dengan adanya kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat peningkatan industri anggur dan mampu mendorong potensi produk anggur serta terwujudnya kemitraan dengan pemangku kepentingan industri anggur di Kota Surakarta bahkan Nasional. Hal ini mendukung dilakukan pemberdayaan masyarakat berbasis anggur yang berdaya saing dan inovasi dalam pemanfaatan produk turunan anggur.
Terima kasih Kepada Direktorat Riset, Teknologi dan Pengabdian Kepada Masyarakat Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia yang telah mendanai skema Pemberdayaan Berbasis Kewirausahaan dengan ruang lingkup Pemberdayaan Mitra Usaha Produk Unggulan Daerah Tahun 2024.