Yayasan Dharma Pancasila Surakarta yang seterusnya disingkat YDP Surakarta sebagai lembaga nirlaba yang awal berdirinya pada tanggal 17 Pebruari 1969 yang dipelopori para pejuang revolusi 1945 dan diketuai oleh Bapak MA. Tukidjo Martoatmodjo memiliki visi bagaimana mencerdaskan serta memajukan bangsa Indonesia pasca penjajahan, inilah yang menjadi satu pemikiran para pejuang pada saat itu.
Maka dengan fundamental yang kuat dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia, sepakat memperjuangkan bangsa dengan melalui bidang pendidikan. Sebagai langkah nyata mendirikan lembaga pendidikan bernama Akademi Uang dan Bank Pancasila (AUB) Surakarta menjadi pioner lembaga keuangan dan perbankan di Karesidenan Surakarta menjadikan embrio muncul dan berkembangnya Perguruan Tinggi di Surakarta. Selain itu YDP Surakarta berkomitmen mengembangkan pendidikan di Surakarta tidak hanya sebatas Pedidikan Tinggi, tetapi juga pendidikan tingkat dasar, tingkat menengah, dan tingkat atas (TK Dharma Pancasila, SD Pancasila, SMP Pancasila, SMA/SMK Pancasila).
Disamping itu guna memberikan gaung semangat revolusi pada era tahun 1970-an mendirikan media cetak Dharma Kanda, YDP Surakarta melihat bahwa kebudayaan jawa perlu mendapatkan perhatian untuk dilestarikan dan dikembangkan sebagai kearifan local, sehingga didirikan Pusat Lembaga Kabudayan Jawi (PLKJ) Surakarta, yang mendorong berkembangnya kreatifitas di bidang kabudayan jawi di Surakarta (Seni Tari, Seni Kriya, Tosan aji, Dalang, Waranggono), pada periode tertentu memberikan penghargaan kepada para Seniman yang berprestasi Nasional dan Internasional.
Selanjutnya sesuai perkembangan zaman serta tingkat kepercayaan masyarakat pada perguruan tinggi AUB Pancasila Surakarta berubah menjadi Akademi Keuangan dan Perbankan (AUB) Surakarta, yang selanjutnya Yayasan Dharma Pancasila (YDP) Pusat Surakarta sejak tahun 1985, memberikan mandat/mendelegasikan wewenang pengelolaannya kepada Yayasan Karya Dharma Pancasila (YKDP) Surakarta.
Dalam perkembangannya Akademi Keuangan dan Perbankan (AUB) Surakarta berubah bentuk menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi “Adi Unggul Bhirawa” (STIE AUB) Surakarta. Namun demikian pengurus YKDP Surakarta melihat fenomena pada tahun 2000 perlunya suatu perkembangan ilmu di Komputer dan Teknik, maka pada Tahun 2002 didirikan Akademi Teknologi AUB (AT AUB) Surakarta dan STMIK AUB Surakarta, guna menjawab tantangan era globalisasi.
Dalam menjamin mutu dan kualitas dari lulusan, maka YKDP Surakarta membuat komitmen mendirikan Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP). Maka berdirilah LSP STIE AUB dan LSP STMIK AUB Surakarta, sehingga mutu lulusan kompeten sesuai bidangnya dengan dibekali sertifikasi kompetensi dari LSP yang terlisensi dari BNSP.
LSP STIE AUB dan LSP STMIK AUB Surakarta merupakan pertama dan pioneer di Jawa Tengah, ini menjadi salah satu unggulan. Berbekal pengalaman mendirikan berbagai lembaga pendidikan tersebut yang sudah dipaparkan di atas menjadi pohon penyemangat untuk terus berjuang dalam mengembangkan sumberdaya manusia. Sebagai langkah nyata dalam mewujudkan tujuan tersebut, maka bentuk tekad yang kuat oleh YKDP Surakarta, menggabungkan tiga perguruan tinggi yaitu STIE AUB, STMIK AUB, AT AUB Surakarta menjadi Universitas Dharma AUB Surakarta selanjutnya disingkat UNDHA AUB Surakarta.